LAPORAN KEGIATAN GEMAR MEMBACA
“SEJARAH BAWANG MERAH”
Disusun
Oleh:
ARIF DARMAWAN
KEMENTRIAN AGAMA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 (MODEL) LUBUKLINGGAU
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
HALAMAN PENGESAHAN
PENGANTAR EKONOMI LINGKUNGAN
Disahkan
Oleh:
Mengetahui Lubuklinggau, April 2015
Kepala MAN 1 (Model) Lubuklinggau
Guru Pembimbing
RUSMALA
DEWI Z, S.Pd.MM Dra. YATI NURHAYATI
NIP. 19671104 199603 2001 NIP.19630426 200701 2005
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN
PENGESAHAN.............................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR
ISI.....................................................................................................iii
BAB
I PENDAHULUAN.................................................................................1
A . LATAR BELAKANG KEGIATAN......................................................1
B. TUJUAN KEGIATAN.............................................................................1
BAB
II PEMBAHASAN....................................................................................2
A.
Sejarah Perkembangan Bawang Merah..............................................2
1. Perdagangan Dana Prospek Bawang Merah.................................2
2. Hasil Olahan................................................................................2
3. Khasiat Bawang Merah..................................................................3
B.
Mengenal Tanaman Bawang Merah....................................................4
1. Taksonomi Tanaman Bawang Merah.............................................4
2. Sifat-Sifat Botani Bawang
Merah...................................................4
3. Varietas Bawang
Merah................................................................5
C. Teknik
Budidaya Tanaman Bawang Merah.........................................6
1. Syarat Tumbuh...............................................................................6
2.
Pembibitan......................................................................................7
3. Pengolahan
Tanah..........................................................................8
4.
Penanaman......................................................................................9
5. Pemeliharaan Tanaman.................................................................10
6.
Pemupukan...................................................................................11
D.
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Bawang Merah..............13
1. Penyebab Kerusakan Pada
Tanaman............................................13
2. Hama dan
Pengendaliannya..........................................................13
3. Penyakit Tanaman dan Pengendaliannya.....................................15
4.
Gulma.............................................................................................16
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................17
A. KESIMPULAN..................................................................................17
B. SARAN...............................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Membaca
adalah suatu cara yang sangat penting bagi kehidupan, karena melalui membaca
buku kita dapat menemukan banyak sekali informasi. Baik melalui surat kabar,
majalah, web, Koran dan lainnya. Oleh karena itu begitu pentingnya membaca
dapat membuka dunia mempunyai wawasan yang luas. Marilah kita rajin membaca sebagai bekal anda bagi kehidupan
mendatang.
B. Tujuan
Dibuatnya
makalah ini untuk menyelesaikan tugas bahasa Indonesia yang berjudul gemar
membaca, terlebih juga untuk memberikan informasi baru untuk membaca maupun
yang lainnya. Sedangkan makalah ini dibuat guna untuk memberikan ilmu
pengetahuan dalam memahami pokok pembahasan isi materi khususnya yang memuat
judul “bimbingan pribadi, sosial, dan karir, dan juga kami berharap bahwa
makalah ini dapat menjadi salah satu contoh bagi adik-adik kami yang merasa
kesulitan dalam membuat makalah, dan semoga dapat membuatnya jauh lebih baik
dari pada ini. Amin…
BAB II
PEMBAHASAN
A. SEJARAH
PENYEBARAN BAWANG MERAH
Tanaman
bawang merah diyakini berasal dari daerah Asia Tenggara, yakni sekitar
Banglades, India, dan Pakistan. Bawang merah dapat dikatakan sudah di kenal
oleh masyarakat sejak ribuan tahun yang lalu, pada Zaman Mesir Kuno sudah banyak orang menggunakan bawang merah untuk
pengobatan.
Dari Eropa Barat, bawang merah ini
menyebar luas sampai ke daratan Amerika, hingga Asia Timur dan Tenggaranyang
berkaitan dengan pemburuan rempah-rempah oleh bangsa Eropa di benua Asia.
1.
PERDAGANGAN DAN PROSPEK
BAWANG MERAH
Usaha
tani bawang merah kini masih menjadi pilihan dalam usaha agribisnis di bidang
hortikultura. Konsumsi dalam negeri yang belum bias dicakupi dan keuntungan
yang memberikan peluang membuat usaha ini banyak digeluti para petani.
Musim
kemarau merupakan bulan-bulan yang baik untuk menghasilkan bawang. Dari satu
kilogram bibit bias menghasilkan panen sebanyak 15 kg bawang merah. Hal ini
yang mengakibatkan pada bulan-bulan seperti mei sampai September panen bawang
meningkat, dan harga bawang merah pun jatuh. Kecuali, tentu saja jika ada
hari-hari khusus seperti lebaran.
Harga
turun naik sebenarnya bias ditanggulangi supaya bias lebih stabil dengan cara
menahan dulu bawangnya di gudang pada saat harga bawang rendahndan bawang
berlimpah di pasar.akibat fluktuasi harga bawang merah terus menerus menjadi.
2.
HASIL OLAHAN
Hasil
olahan yang berasal dari bawang merah yang banyak dikenal masyarakat adalah
goring bawang. Bawang diiris-iris dengan alat pemotong khusus, kemudian irisan
bawang tersebut digoreng sampai kering.
Sementara
pengusaha kelas rumah tangga hanya menggunakan pisau. Alat lain yang diperlukan
dalam usaha goring bawang ini adalah penggorengan, serok, dan tungku.
3.
KHASIAT BAWANG MERAH
Sejak
zaman Mesir Kuno masyarakat sudah mengenal bawang merah dan digunakan tidak
hanya sebagai bumbu masak, tetapi juga sebagai bahan pengobatan. Menurut
penelitian, bawang merah mampu menurunkan kadar gula dan kolesterol tubuh.
Pengaruh yang
lainnya dapat menghambat penumpukan trombosit, meningkatkan aktivitas
fibrinolitik tubuh sehingga dapat memperlancar aliran darah. Bawang merah juga
mampu memobilisasi kolesterol dari tempat penimbuhannya. Hal inilah yang
menyebabkan bawang merah dapat menahan kencing manis, dan mengurangi
kemungkinan terjadinya komplikasi penyakit kencing manis dengan penyakit
jantung, dan sebagainya.
·
Obat luka lama
Untuk mengobati
luka lama, bawang merah dapat digunakan dengan sedikit campuran minyak kalapa
dan garam dapur.
·
Obat Sakit Maag
Untuk mengobati
sakit maag dapat juga diredahkan dengan ramuan bawang merah. Hanya dengan cara
membersihkan bawang merah dengan air bersih dan langsung dimakan mentah-mentah.
·
Masuk angin atau
Meriang
Untuk mengobati anak-anak yang
masuk angina tau meriang dapat diobati dengan bawang merah, cara membuatnya
pertama bawang dikupas kemudian di parut, kemudian campurkan dengan sedikit
minyak kelapa dan minyak kayu putih, lalu
lumuri keseluruh tubuh.
B. MENGENAL
TANAMAN BAWANG MERAH
1. TAKSONOMI
TANAMAN BAWANG MERAH
Dalam dunia
tumbuh-tumbuhan, tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut:
Devisi : spermatophyte
Subdivisi : angiospermae
Kelas : monocotyledon
Ordo : liliales
Genus : allium
Spesies : allium ascalonium
Bawang merah
termasuk golongan tanaman semusim (berumur pendek) yang membentuk rumpun,
berupa tanaman tanah rendah yang tumbuh tegak dengan tinggi sekitar 20-40 cm.
2. SIFAT-SIFAT
BOTANI BAWANG MERAH
Tanaman
bawang merah merupakan tanaman rendah yang tumbuh membentuk rumpun, tingginya
dapat mencapai 15-40 cm, dan termasuk tumbuahan semusim.
a. Akar
Akar
merupakan organ pada tumbuhan yang berfungsi sebagai berikut:
-untuk menyerap air dan garam-garam
mineral (zat-zat hara) dari dalam tanah.
-untuk menunjang dan memperkokoh
berdirinya tumbuhan di tempat hidupnya.
-pada beberapa jenis tumbuhan akar
berfungsi sebagai alat bernafas, misalnya pada tumbuhan bakau.
b. Batang
Batang pada
bawang merah merupakan batang semu terbentuk dari kelopak-kelopak daun yang
saling membukus. Beberapa helai kelopak daun sebelah luar mongering tetapi
cukup liat. Kelopak yang menipis dan kering ini membukus lapisan kelopak daun
yang ada didalamnya (juga saling membungkus) yang membengkak. Karena kelopak
daun yang bengkak bagian ini terlihat mengembung, membentuk umbi yg merupakan
umbi lapis.
Sementara itu,
bagian bengkakan (umbi) mengecil kembali dan tetap saling membungkus sehingga
membentuk batang semu, pangkal umbi membentuk cakram. Dari bagian bawah cakram
ini tumbuh akar-akar serabut yang tidak terlalu panjang.
c. Daun
Daun
pada bawang merah hanya mempunyai satu permukaan, berbentuk bulat kecil
memanjang dan berlubang seperti pipa. Bagian ujung daunnya meruncing dan bagian
bawahnya melebar seperti kelopak dan membengkak. Warna daunnya hijau muda.
Kelopak-kelopak daun sebelah luar selalu melingkar dan menutup daun yang ada di
dalamnya. Daun juga berperan penting dalam transpirasi, transpirasi dapat pula
melalui batang, tetapi umunya berlangsung melalui daun. Melalui traspirasi, air
dari tumbuhan dalam bentuk uap air akan dikeluarkan melalui stomata ke udara.
d. Bunga
Bunga
bawang merah merupakan bunga majemuk berbentuk tandan. Setiap tandan mengandung
sekitar 50-200 kuntum bunga. Bunga bawang merah yang termasuk bunga sempurna
yang setiap bunga terdapat bening sari dan kepala putik.
3. VARIETAS
BAWANG MERAH
Varietas bawang merah yang ditanam
oleh petani kita di Indonesia cukup banyak, antara lain sebagai berikut:
Ø varietas
bawang merah Australia
Ø varietas
bawang merah Bali
Ø varietas
bawang merah Bangkok
Ø varietas
bawang merah Filipina
Ø varietas
bawang merah Medan
Ø varietas
Ampenan
Ø varietas
Bina Brebes
Ø varietas
sumenep
Membedakan jenis
bawang merah yang satu dengan jenis yang lainnya biasanya didasarkan pada
adanya perbedaan sifat dan ciri-cirinya, missal bentuk, ukuran, warna,
keknyalan, dan aroma umbi. Perbedaan lainnya adalah umur tanaman, ketahanan
terhadap penyakit, ketahanan terhadap hujan, dan sebagainya.
C. TEKNIK
BUDIDAYA TANAMAN BAWANG MERAH
1. SYARAT
TUMBUHAN
Hal-hal
yang harus diperhatikan untuk budidaya tanaman bawang merah antara lain adalah
iklim, meliputi ketinggian tempat, suhu udara yang cukup hangat, angin, curah
hujan, intensitas cahay matahari, dan kelembaban nisbi. Factor lainnya juga
sangat penting diperhatikan adalah factor tanah, meliputi keadaan fisiknya dan
kimia tahannya.
a. Iklim
Bawang merah
termasuk tanaman menginginkan tempat yang beriklim kering dan suhunya cukup
panas. Bawang merah tidak menyukai air hujan, tidak suka tergenang lahan-lahan
yang tergenang air, terlebih lahan yang bercek.
ü Curah
hujan dan kelembaban
Curah hujan yang
sesuai dengan pertumbuhan tanaman bawang merah adalah antara 300-2.500 mm per
tahun. Tanaman bawang merah sangat cocok ditanam pada daerah yang kering dan
cerah.
ü Penyinaran
matahari
Penyinaranya matahari yang sesuai
dengan pertumbuhan tanaman bawang merah adalah dengan intensitas sinar matahari
penuh lebij dari 10 jam sehari. Oleh karena itu, tanaman bawang merah tidak
memerlukan naungan atau pohon peneduh.
ü Suhu
Tanaman bawang
merah sangat cocok ditanam pada daerah yang suhu udaranya hangat-hangat panas,
kering, dan cerah. Suhu udara yang ideal untuk tanaman bawang merah antara
25-30 c. walaupun masih toleran terhadap suhu 22 c tapi dengan hasil yang tidak
optimal.
b.
Tanah
Jenis yang bail
untuk bertanaman bawang merah adalah tanah liat yang mengandung pasir, keadaan
tanah subur, gembur, banyak mengandung bahan organic (humus), sirkulasi udara,
dan tata air tanah baik. Kesesuaian tanah untuk bercocok tanam bawang merah di
tentukan oleh dua hal, yaitu sifat-sifat fisis dan kimia tanah.
2.
PEMBIBITAN
a.
Pemilihan bibit
Menyediakan
bibit bawang dapat dilakukan dengan menanam bawang merah yang khusus hanya
untuk menghasilkan umbi untuk bibit. Bertanam bawang merah yang belum
menyediakan sendiri bibitnya, pilihan yang paling mudah adalah membeli bibit di
toko pertanian.
Umbi yang
digunakan untuk bibit ini haruslah memperhatikan syarat-syarat sebagai berikut:
-umbi yang dipilih adalah umbi yang
ukurannya sedang
-umbi terlihat padat berisi yang
menunjukkan berasal dari tanaman yang dipanen cukup tua
-umbi yang digunakan sebaiknya yang
sudah di simpan lama
-umbi yang dipilih harus umbi yang
utuh dan tidak cacat
b.
Mempersiapkan bibit
Sehari
atau dua hari sebelum ditanam, umbi bibit dibersihkan dari kulit paling luar
dan sisa-sisa akar yang masih ada kemudian dipotong pada ujungnya kira-kira
sepertiga atau seperempat bagian.
Umbi
bibit yang sudah di potong hati-hati pada ujungnya, kemudian dimasukkan ke
dalam larutan atonik yang telah diencerkan dalam air (dosisi produksinya)
selama 5-10 menit.
Ada beberapa
manfaat yang diperoleh dari pemotongan pada ujung umbi bibit, antara lain
adalah sebagai berikut:
-
mempercepat pertumbuhan tunas, sekaligus mempercepat pertumbuhan tanaman dan
jumlah anakan.
-
pertumbuhan tanaman menjadi merata, seragam, dan dapat mendorong pertumbuhan
umbi samping.
c.
Kebutuhyan Bibit
Jarak
tanam sangat bervariasi, bergantung pada kadar tanahnya. Pada tanah yang subur,
jarak tanm adalah 20 cm x 20 cm. sedangkan pada tanah yang kurang subur, jarak
tanam tentu lebih rapat lagi.
Banyaknya bibit
yang dibutuhkan dapat diperhitungkan berdasarkan :
- luas lahan yang di jadikan pertanaman,
- jarak tanam dan ukuran bibit itu sendiri
d.
Teknik Memproduksi
Benih Bawang Merah
Bawang
merah pada umumnya dapat berbunga dan menghasilkan biji. Tetapi selama ini
bijinya hamper tidak pernah di manfaatkan sebagai sumber pengembangbiakan.
Padahal dengan menggunakan biji biaya pembelian bibit dapat dihemat 30% - 50%.
Sebenarnya keberhasilan dalam
penggunaan dan pembentukan biji dipengaruhi factor lingkungan, iklim, varietas
dan ada tidaknya serangga penyerbuk. Dari hasil penelitian, penggunungan di
atas 1000 m dpl lebih menjamin dibandingkan dataran rendah, walau pada
ketinggian 560 m dpl di kabarkan bias berhasil juga.
3.
PENGOLAHAN TANAH
a.
Arti Tanah Bagi
Pertanian
Tujuan
usaha pertanian adalah untuk memperoleh hasil yang sebanyak-banyaknya. Tujuan
tersebut akan terwujud bila tanah itu dipelihara dengan sebaik-baiknya dan bila
terdapat keseimbangan antara pengambilan hasil dan pemeliharaan tanah. Factor
tanah yang mempengaruhi produksi dalam usaha tani mencakup tiga segi, yaitu
fisik, kimia, dan biologi.
b.
Pemeliharaan kesuburan
Tanah
Tanah
yang subur adalah tanah yang mempunyai profil yang dalam (kedalaman yang sangat
dalam) melebihi 150 cm, strukturnya gembur remah, pH sekitar 6 – 6,5 dan
mempunyai aktivitas jasad renik yang tinggi (maksimal).
c.
Pembukaan lahan
pertanaman
Persiapan
lahan pertanaman adalah meliputi pembukaan lahan hingga siap ditanami bibit.
Pembukaan lahan untuk bertanam tanaman bawang merahy dapat dilakukan secara
mekanis, kimia, dan manual.
Pembukaan lahan
secara mekanis dapat juga dilaksanakan dengan menggunakan alat-alat mekanisasi
seperti bulldozer, bila areal memungkinkan.
d.
Sistem pengolahan
Minimal
Pada
tanah-tanah yang bagian subur di atasnya tipis, demikian juga pada tanah-tanah
yang mempunyai kemiringan, sebaiknya pengoloahan tanahnya memperhatikan system
pengolahan minimal disertai usaha pengembalian sisa-sisa tanaman melalui teknik
pemulsaan.
e.
Tanah Siap Tanam
·
Pengolahan pertama
(menggemburkan tanah)
Pengolahan tanah
merupakan peresiapan tanam yang pertama kali harus dilakukan seminggu sebelum
tanam, kegiatan pengolahan tanah pertanaman harus sudah selesai
·
Pengolahan kedua
(pembuatan bedengan)
Pengolahan tanah
untuk yang kedua kalinya dibajak atau dicangkul kembali setelah tanah di
biarkan selama 2-3 minggu sejak pengolahan pertama.,
·
Pengolahan ketiga
(pemberian pupuk kandang)
Pengolahan lahan
pada tahap ini, selain mencakul tipis-tipis untuk menggeburkan tanah, juga
dilakukan pemupukan dasar dengan memberikan pupuk kandang yang lebih masak.
4.
PENANAMAN
a.
Bertanam Bawang Merah
Menggunakan Umbi
Untuk
memperoleh hasil yang menguntungkan dalam budidaya tanaman ini, selain memilih
bibit yang unggul dan penyiapan lahan tanaman yang baik, tetapi juga sangat
bergantung pada cara penanamannya di lahan pertanaman serta pemeliharaan selama
masa pertumbuhannya sampai panen.
Cara
penanaman yang benar tentu akan membuahkan hasil yang baik. Beberapa hal yang
harus benar-benar di perhatikan dalam penanaman, antara lain persiapan lubang
tanam dan jaraknya, seleksi bibit, dan waktu tanam.
b.
Bertanam Bawang Merah
Menggunakan Benih
Salah satu
keuntungan bertanam bawang merah menggunakan benih adalah tanaman itu bebas
dari bibit penyakit. Selain itu bila kita menggunakan umbi bawang sebagai bibit
diperlukan biaya yang cukup besar.
ü Persemaian
Sebelum ditanam
dilahan, benih bawang merah disemai dulu kurang lebih selama satu bulan di
bedengan persemaian selebar 1,0-1,2 meter, tingginya 20-30 cm dengan panjang
bergantung pada kondisi lahan. Persemaian diberi atap plastic transparan atau
anyaman daun kelapa, bila umur sudah mencapai 7 hari, daun pisang penutupnya
itu di buka.
ü Waktu
Penanaman
Penanaman bibit
bawang merah hasil semai ini sama saja dengan penanaman bawang merah siap umbi.
Jarak tanamnya 5 cm dalam barisan dan 10 cm antar barisan. Umbi ghasil
produksinya bulat, besar, rata-rata berumbi tunggal, dengan penampilan warna
kulit umbi merah mengkilap.
5.
PEMELIHARAAN TANAMAN
a.
Pengairan
Pengairan
yang kontinu dalam pemeliharaan tanaman bawang merah sangat penting. Pengairan
dilakukan secara rutin sekali atau dua kali dalam sehari, bergantung pada
keadaan tanah atau musim. Air merupakan kebutuhan utama bagi tanaman bawang
merah.
Penanaman bawang
merah umumnya dilakukan pada musim kemarau, penyiraman sebaiknya dilakukan
dengan cara menyiramkan air dengan gembor. Waktu pengairan sebaiknya dilakukan
pada pagi atau sore hari, saat suhu udara tidak terlalu panas.
ü Kebutuhan
air pada tanaman
Kebutuhan air
pada tanaman bawang merah bergantung pada umur tanaman. Sitem pengairan pada
tanaman bawang merah dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain adalah
sebagai berikut:
-
air dialirkan kepermukaan tanah melalui parit diantara bedengan-bedengan
-dibuat
galain pada parit-parit untuk menyimpan air yang dialirkan, sehingga
sewaktu-waktu dapat digunakan untuk menyiram tanaman pakai gembor
-pengairan
dengan semprotan
ü sumber
air
Air utuk
pengairan yang berkualitas baik adalah air yang bersumber dari sungai, mata
air, air hujan langsung, dan air tanah. Air tanh dapat diperoleh dengan cara
membuat sumur-sumur dan dilengkapi dengam pompa-pompa untuk mengalirkan air
kepermukaan, kemudian dialirkan keareal pertanaman.
b.
Pemberantasan Gulma
Gulma
yang tumbuh disekitar tanaman bawang merah dilahan pertanaman perlu diberantas.
Selain menjadi sarang hama dan penyakit, juga merupakan persaingan dalam
kebutuhan unsure hara dan air. Dengan demikian, gulma atau semak berlungkar
pada lahan tanaman dapat merugiakn tanaman yang kita budidayakan, bahkan dapat
menurunkan produksi.
c.
Penyulman
Penyulaman
adalah kegiatan untuk mengganti tanaman yang mati, rusak, atau pertumbuhannya
tidak normal. Pertumbuhan yang tidak normal itu dapat terjadi disebabkan oleh
kesalahan pada saat penanaman,
6.
PEMUPUKAN
a.
Manfaat Pemupukan
Pemupukan
brertujuan untuk menambah ketersediaan unsure hara di dalam tanah terutama agar
tanaman dapat menyerapnya sesuai dengan kebutuhan tanaman itu sendiri. Defenisi
unsure hara yang berlebihan dapat menurunkan produktivitas tanaman bahkan dapat
menyebabkan kematian. Pemupukan tanaman muda sangat penting agar tanaman tumbuh
subur dan sehat sehingga dapat mulai memproduksi pada umur yang normal.
v Fungsi
unsure N (Nitrogen)
Fungsi nitrogen
bagi tanaman adalah:
-untuk meningkatkan pertumbuhan
tanaman
-dapat menyehatkan pertumbuhan daun
dengan warna yang lebih hijau
-meningkatkan kadar protein dalam
tubuh tanaman.
-meningkatkan perkembangbiakan
mikro organism di dalam tanah. Seperti yang diketahui bahwa hal itu penting
sekali bagi kelangsungan pelapukan bahan organis.
v Fungsi
unsure p (fosfor)
Secara umum,
fungsi fosfor (P) dalam tanaman dapat dinyatakan sebagai berikut:
-Dapat mempercepat pertumbuhan akan
semai.
-Dapat mempercepat serta memperkuat
pertumbuhan tanaman muda menjadi dewasa
-Dapat mempercepat pembungaan dan
pemasakan buah.
v Fungsi
unsure k (kalium)
Unsur kalium (k)
dapat dikatakan bukan unsure yang lansung pembentuk bahan organic. Dalam hal
ini dapat juga ditegaskan bahwa kalium berperan membantu:
-pembentuk
protein dan karbohidrat
-mengeraskan
bagian kayu tanaman
-meningkatkan
resistensi tanaman terhadap penyakit
-meningkat
kualitas buah
b.
Cara Pemupukan
Pemupukan
dilakukan dalam dua tahap, yaitu sebelum penanaman sebagai pupuk dasar dan
sesudah penanaman sebagai pupuk susulan. Utuk tanah-tanah yang kaya akan bahan
organic, biasanya pupuk dasar cukup dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak
10-15 ton perhektar. Pupuk susulan dapat
berupa pupuk tunggal atau pupuk majemuk yang semuanya merupakan pupuk anorganis.
c.
Takaran Pemupukan
Mengenai takaran
pemupukan belum ada ketentuaannya. Kebanyakan orang cukup melakukan pemupukan
secara umum saja, yaitu sekedar memberui pupuk organic (pupuk kandang) atau
pupuk hijau (yang sebelumnya tumbuh disekitar kebun). Sampai kini, berapa
banyak takaran pupuk dan pupuk apa yang di butuhkan, belum ada kepastiannya.
D. PENGENDALIAN
HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN BAWANG MERAH
1.
PENYEBAB KERUSAKAN PADA
TANAMAN
Kerusakan
pada suatu tanaman bisa disebabkan oleh factor biotis, seperti sebangsa jamur,
bakteri insekta, virus, dan gulma. Untuk membrantas jamur digunakan
bakterisida, membrantas insekta digunakan insektisida. Untuk membrantas virus
umumnya masih dilakukan dengan pencabutan, kemudian dimusnahkan, sedangkan
untuk untuk membrantas gulma digunakan herbisida.
Untuk
menanggulangi hama dan penyakit yang mengganggu kelestarian tanaman, secara
garis besar dapat ditempuh dua cara yaitu dengan cara preventif dan kuratif.
·
Cara preventif
Cara preventif
adalah suatu usaha atau tindakan yang dilakukan sebelum tanaman itu mendapat
serangan hama, penyakit, dan gulma.
·
Cara kuratif
Cara kuratif
adalah suatu usaha atau tindakan yang dilakukan setelah tanaman mengalami
gangguan serangan hama, penyakit, dan gulma.
2.
HAMA DAN
PENGENDALIANNYA
Hama
adalah hewan yang merusak tanaman atau hasil tanaman karena aktivitas hidupnya,
terutama aktivitas untuk memperoleh makanan, hama pada tanaman terdiri atas
hewan mamalia serangga, dan burung. Ham tanaman berupa hewan mamalia, misalnya
tikus, babi hutan, dan kera. Hama tanaman berupa serangga, misalnya wereng,
kutu daun, walang sangit, belalang, berbagai ulat, dan berbagai kumbang.
Untuk
membrantas serangga hama, kita perlu mengetahui siklus hidupnya. Dengan
mengetahui siklus hidupnya, maka dapat ditentukan pada stadium apa serangga
tersebut menyerang tanaman. Banyak macam hama yang dapat menggagalkan panen
bawang merah, mulai dari jenis gurem, kutu, ulat, tungau, dan sebagainya.
a.
Hama Gurem
Hama
gurem (thrips atau Myten) biasanya menyerang tanaman bawang dengan mengisap
cairan daunnya, terutama daun-daun yang masih muda. Hama serangan ini bertelur
dan telurnya menetas menjadi larva yang juga disebut nympha (nimfa). Hama ini
dapat berkembangbiak dengan cepat dan menyebar keseluruh areal pertanaman.
b.
Ulat tanah (Agrotis
ipsilon)
Ulat
tanah ini menyerang tanaman bawang merah pada bagian pangkal batangnya. Warna
ulatnya hitam mengkilap. Penyerangan ganas terjadi pada malam hari, sedang pada
siang hari ulat ini tidak kelihatan karena bersembunyi di sela-sela tanah
sekitar tempat tumbuh tanaman.
c.
Ulat Daun (Spodoptera
exigua Hbn.)
Ulat
daun ini berwarna hijau seperti warna daun ketika ulat ini masih muda, tetapi
semakin tua warnanya pun berubah menjadi merah coklat kelam. Ulat ini sangat
cepat berkembangbiak, mulai dari telur, menetas menjadi ulat, berkepompong,
lalu menjadi kupu-kupu hanya diperlukan
waktu 23 hari saja.
d.
Siput (Achatina fulica)
Siput
atau lebih popular bagi kalangan petani dengan nama bekicot. Hama bekicot ini
menyerang tanaman dilakukan pada malam hari.
e.
Hama Kutu Pucuk
Jenis
kutu ini ada yang berwarna hitam dan ada juga yang berwarna putih, kedua jenis
kutu ini kerjanya mengisap sari-sari makanan lewat pucu8k tanaman secara
bergerombol.
3.
PENYAKIT TANAMAN DAN
PENGENDALIANNYA
Penyakit
tanaman adalah gangguan pada tanaman yang disebabkan oleh mikroorganisme.
Mikroorganisme tersebut adalah virus, bakteri, protozoa, jamur, dan cacing
nematode. Mikroorganisme itu dapat menyerang organ tubuhan seperti pada akar,
batang, daun, atau buah.
a.
Penyakit Jamur
(Phythophthora infestans)
Dalam
membudidayakan bawang merah, hambatan yang paling sering ditemui petani adalah
adanya serangan penyakit yang disebabkan oleh jamur atau bakteri. Jamur yang
paling merugikan pada tanaman bawang merah adalah Phythophthora infestans yang
menyebabkan penyakit busuk daun.
Kebiasaan
petani penyemprot pestisida secara serampangan menyebabkan timbulnya strain
baru dari phythophthora infestans yang ditunjukkan adanya kekebalan jamur
phythophthora infestans terhadap fungsida tertentu atau dosis efektif, fungsida
tertentu dapat mencapai dua kali dari dosis anjuran.
b.
Penyakit Layu
Penyakit
layu pada tanaman bawang merah disebabnya oleh jamur fusarium oxysporium.
Penyakit layu ini bisa menular melalui luka.
c.
Penyakit Akar
Penyakit
akar pada tanaman bawang merah disebabkan oleh bakteri, yaitu bacterium
solanacearum. Bakteri ini biasanya menyerang tanaman yang ditanam di lahan
pertanaman yang berwarna merah.
d.
Penyakit Virus (Mozaik)
Penyakit
mosaic pada tanaman bawang merah disebabkan oleh virus. Penyakit virus ini
menyerang daun tanaman.
e.
Penyakit Bakteri
(Xanthomonas solanacearum)
Bakteri
yang menyerang tanaman bawang merah adalah Xanthomonas solanacearum.
f.
Penyakit Bengkak Akar
Penyakit
bengkak akar pada tanaman bawang merah disebabkan oleh nemtoda Meloidogyne sp.
Kebanyakan nematode hidup didalam tanah dikelilingi oleh jamur, bakteri, atau
virus yang banyak di antara jenisnya dapat menyebabkan penyakit pada tumbuhan.
g.
Penyakit Bercak Ungu
(Alternaria porri)
Penyakit
bercak ungu pada bawang adalah salah satu jenis penyakit penting yang sering
ditemui menyerang daun bawang sejak dia mulai muncul hingga masa pembesaran
umbi terjadi.
4.
GULMA
Dalam
dunia pertanian, nama lain dengan istilah yang popular untuk rumput pengganggu
tanaman budidaya adalah gulma. Jadi gulama adalah tanaman liar yang mengganggu
pertumbuhan tanaman yang diusahakan manusia, sehingga manusia berusaha untuk
mengatasinya. Selain itu juga dapat merugikan manusia karena sebagian gulma ada
yang mengandung racun.
BAB
III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Bawang
merah merupakan salah satu bumbu pelezat masakan yang sangat terkenal dalam
masyarakat Indonesia. Seyiap keluarga boleh dikatakan memanfaatkan bawang merah
untuk kebutuhan penyedap masakan sehari-hari, baik dalam bentuk segar, maupun
sudah dalam bentuk olahan seperti bawang goreng.Tumpukan bawang merah di
pasar-pasar tradisional, maupun di swalayanselalu tersedia.
Uraian
tentang permasalahan yang ada dalam budidaya tanaman bawang merah, mulai dari
cara bercocok tanam yang baik, sampai masalah pemilihan bibit bawang merah dari
varietas unggul yang sesuai dalam pengembangan bawang merah untuk mendatangkan
keuntungan yang besar
B.
SARAN
Bagilah
informasi yang ada dapatkan kepada semua orang agar bermanfaat.
DAFTAR PUSTAKA
Tim
Bina Karya Tani, 2008. Pedoman
Bertanam Bawang Merah.
Yrama Widia, Bandung
0 Response to "Sejarah Tentang Bawang Merah"
Posting Komentar