LAPORAN KEGIATAN GEMAR MEMBACA
“BUDIDAYA MENTIMUN DENGAN MUDAH”
Disusun
Oleh:
ARIF DARMAWAN
KEMENTERIAN AGAMA
MADRASAH
ALIYAH NEGERI 1 (MODEL) LUBUKLINGGAU
TAHUN
PELAJARAN 2015/2016
HALAMAN PENGESAHAN
BUDIDAYA MENTIMUN DENGAN MUDAH
Disahkan
Oleh:
Mengetahui Lubuklinggau,Mei 2015
Kepala MAN 1 (Model) Lubuklinggau
Guru Pembimbing
RUSMALA
DEWI Z, S.Pd.MM EKA SYAHPUTRIANI, S.Pd
NIP. 19610304 198803 2002 NIP.19780423 200710 2002
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL
HALAMAN
PENGESAHAN...................................................................................i
KATA
PENGANTAR
............................................................................................ii
DAFTAR
ISI...........................................................................................................iii
BAB I HASIL RESUME......................................................................................2
A. SEJARAH SINGKAT..................................................................................2
B. SENTRA PENANAMAN............................................................................2
C. JENIS
TANAMAN......................................................................................2
D. MANFAAT
TANAMAN.............................................................................3
TEKNIK BUDIDAYA MENTIMUN......................................................................3
1. SYARAT
PERTUMBUHAN.......................................................................3
HAMA DAN PENYAKIT.......................................................................................8
1.
HAMA...........................................................................................................9
2. PENYAKIT.................................................................................................10
PANEN DAN PASCA
PANEN.............................................................................12
1.
PANEN.......................................................................................................12
2.
PASCAPANEN...........................................................................................12
BAB
II
HASIL
RESUME
A. Sejarah Singkat
Mentimum adalah salah satu jenis sayur-sayuran
yang dikenal di hampir setiap negara.
Tanaman ini berasal dari Himalaya di Asia Utara. Saat ini, budidaya mentimum
sudah meluas ke seluruh baik wilayah tropis atau subtropis.Mentimun memiliki
berbagai nama daerah seperti timun (Jawa), bonteng (jawa barat), temon atau
antemon (Madura), ktimun atau antimun (Bali), hantimun (lampung) dan Timon
(Aceh).
B. Sentra Penanaman
Pusat penanaman mentimun di Indonesia
adalah Jawa Barat, DI Aceh, Bengkulu, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Pada tahun
1991, semua propinsi di Indonesia kecuali Timor Timur telah membudidayakan
mentimun. Pada tahun 1991, luas areal panen mentimum nasional 55.792 ha dengan
produksi 268.201 ton. Pada tahun 1994 luas panen menurun menjadi 53.438 ha
dengan sedikit pengingkatan produksi menjadi 280.934 ton. 65.57% mentimum
diproduksi di Pulau Jawa.
C. Jenis Tanaman
Klasifikasi botani tanaman mentimun adalah
sebagai berikut: a) Divisi : Spermatophyta b) Sub divisi : Angiospermae c)
Kelas : Dicotyledonae d) Keluarga : Cucurbitaceae e) Genus : Cucumis f) Spesies
: Cucucmis sativus L.
Jenis mentimun yang berkembang di daerah
adalah kultivar lokal seperti Dawuan kasokandel, Brebes, Kairo, Haji Kairo,
Madura I, Madura II dan Mentimun Suri. Kultivar lokal unggul adalah jenis Venus
yang benihnya dihasilkan melalui teknologi pembenihan sehingga memiliki
keunggulan yaitu berumur genjah/pendek, dipanen pada umur 22 hari dengan
produksi 50 ton/ha.
D. Manfaat Tanaman
Buah ini mengandung mineral seperti
kalsium, fosfor, kalium dan besi di samping vitamin A, B dan C. Mentimun muda
dijadikan sayuran mentah atau bahan makanan yang diawetkan seperti acar. Buah
mentimum dimanfaatkan untuk perawatan kecantikan dan untuk pengobatan
tradisional untuk memperlancar buang air kecil dan menurunkan darah tinggi.
A.
TEKNIK BUDI DAYA TIMUN
1.
SYARAT PERTUMBUHAN
Iklim
Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari, temperatur (21,1 – 26,7)°C dan tidak banyak hujan. Ketinggian optimum 1.000 – 1.200 mdpl. Sedangkan untuk jenis Timun jepang seperti jenis lainnya dapat hidup pada lahan berketinggian sekitar 200 – 800 m dpl. Pertumbuhan optimalnya dapat dicapai jika di tanam pada lahan yang berada pada ketinggian 400 m dpl.
Adaptasi mentimun pada berbagai iklim cukup tinggi, namun pertumbuhan optimum pada iklim kering. Cukup mendapat sinar matahari, temperatur (21,1 – 26,7)°C dan tidak banyak hujan. Ketinggian optimum 1.000 – 1.200 mdpl. Sedangkan untuk jenis Timun jepang seperti jenis lainnya dapat hidup pada lahan berketinggian sekitar 200 – 800 m dpl. Pertumbuhan optimalnya dapat dicapai jika di tanam pada lahan yang berada pada ketinggian 400 m dpl.
Media Tanam
Tanah gembur, banyak mengandung humus, tata air baik, tanah mudah meresapkan air, pH tanah 6-7.
Tanah gembur, banyak mengandung humus, tata air baik, tanah mudah meresapkan air, pH tanah 6-7.
Tanah yang telah diolah dicampur dengan
pupuk kandang atau kompos sebanyak 10-20 kg/ha. Setelah itu, dibuatkan bedengan
dengan lebar 100 cm dan saluran air selebar 20-30 cm. Panjang bedengan
tergantung keadaan musim. Jika musim hujan, bedengan dibuat lebih tinggi agar
drainase dan aerasi baik, yaitu 30-40 cm. Sedangkan jika musim kemarau,
bedengan hanya berukuran 20-25 cm. Syarat tumbuh dan budidaya timun gherkin
sama seperti budidaya timun jepang. Yang berbeda hanya jarak tanam optimal,
panen, dan ukuran buah yang dipanen.
Penanaman timun gherkin berjarak tanam
optimal 60 x 50 cm. Timun ini dapat dipanen sekitar 42 hari dengan ukuran buah
sekitar 6-9 cm atau tergantung permintaan pembeli. PEMILIHAN BENIH DAN
PERSEMAIAN Benih timun jepang dan timun gherkin masih diimpor dari negeri
asalnya. Sebelum benih ditanam, sebaiknya media persemaian dipersiapkan
terlebih dahulu. Media persemaian itu berupa campuran tanah dan pupuk kandang
dengan perbandingan 7:3. Sebagai tempat media persemaian dapat digunakan
polybag atau kantung plastik transparan. Sebelum digunakan, media semai
disterilkan dulu dengan Dithane/Cobox 0,2 % clan Furadan/Curater sebanyak 15
g/100 kg media.
Meskipun benih dapat langsung ditanam, namun
untuk mengurangi kegagalan, sebaiknya benih mendapat perlakuan sebagai berikut.
1. Benih direndam selama 15 menit. Benih yang mengapung sebaiknya dibuang. 2.
Benih yang tetap tenggelam direndam kembali selama 24 jam. 3. Selanjutnya benih
dipindahkan ke lipatan handuk basah selama 12 jam hingga bakal akarnya keluar.
4. Setelah bakal akarnya keluar, benih dapat langsung ditanam di tempat yang
telah disiapkan. Pada musim hujan, persemaian harus diberi atap plastik
transparan. Jika timun disemaikan saat musim kemarau, bedengan bisa dibuat di
tempat terbuka. Namun, pada beberapa hari pertama, bedengan harus ditutup
dengan daun-daun kering.
Usahakan sinar matahari bisa masuk lebih
kurang 35 %. Tanah persemaian disiram setiap 1-2 hari sekali. Apabila daun keping
terbuka, bibit disemprot dengan Antracol dan Cobox (fungisida), Karphos atau
Hostathion (insektisida), dan Agrept (bakterisida) setiap 2 hari sekali. Dosis
yang digunakan setengah dari dosis yang dianjurkan. PENANAMAN Penanaman bibit
dapat dilakukan jika bibit telah berumur 10-14 hari atau setelah memiliki dua
daun. Penanaman ini tergantung pada ketinggian tempat. Penanaman dilakukan
lebih cepat 2-4 hari dari setiap penurunan 200 m dpl. Bibit yang akan ditanam
direndam dahulu dalam larutan Dithane 0,1 % dan diberi pupuk NPK butiran
sebanyak 3-6 butir/bumbung. Pada lahan yang telah dibuat bedengan ditebarkan
pupuk dasar Urea (ZA) 10 g/m2, TSP 55 g/m² dan KCl 10 g/m² secara merata.
Selanjutnya tanah diberi Furadan atau Curater B 5 g/m² ditambah Cobox atau
Dithane 0,2 %. Setelah itu, penanaman dapat dimulai. Jarak tanam optimal adalah
120 x 40 cm.
Dilihat dari
segi teknik budidaya, sebenarnya budidaya timun di daerah Pantura ini masih
bersifat tradisional. Namun kelebihan dari petani/pengebun timun di daerah
Karawang ini adalah dari segi intensitas perawatan dan pemupukan, sehingga dari
luasan 1 Ha. mereka bisa menghasilkan 30 – 45 ton timun lokal dan 40 – 50 ton
timun hibrida. Tingginya produksi timun di daerah Pantura ini selain disebabkan
oleh intensitas perawatan khususnya penggunaan pestisida dan pemupukan yang
cukup, juga karena pemanfaatan lahan yang sangat efektif, sehingga dalam 1 Ha.
populasi tanaman + 40.000 – 50.000 tanaman. Hal ini bisa terjadi karena ukuran
bedengan hanya 50 – 60 cm lebarnya, dengan jarak tanam 25 – 30 cm untuk timun
lokal dan 30 – 40 cm untuk timun hibrida. Panjang bedengan 10 – 20 m atau
sesuai dengan ukuran petak sawah atau kebun. Jarak antar bedengan 50 -60 cm.
Pencarian lokasi tanaman biasanya mengikuti
musim tanam padi. Apabila penanaman timun dilakukan di tanah sawah dengan
sistem irigasi teknis atau dekat dengan sumber air, maka harga sewa tanah
tersebutberkisar antara Rp. 500.000,00 – Rp. 700.000, sedangkan apabila
merupakan tanah kering/tegal yang sulit/jauh sumber irigasinya, harga sewanya
lebih murah + Rp. 300.000,00 – Rp. 500.000,00/Ha.
Pengolahan tanah untuk budidaya timun di
Karawang ini dilakukan dengan sistem borongan dengan cara pembuatan bedengan
secara langsung. Biaya pengolahan tanah secara borongan ini adalah Rp.
1.400.000,00. per hektar Pengolahan tanah atau pembuatan bedengan ini akan
selesai dalam 5 – 7 hari.
Untuk tujuan budidaya timun ini para
petani timun biasanya sudah siap dengan benih yang dibawa dari daerahnya
(Indramayu dan Subang). Benih-benih ini dulunya berasal dari kios-kios
pertanian yang sudah diturunkan/dibenihkan lagi. Tetapi sebagian dari mereka
ada yang membeli dari teman/tetangga. Untuk benih-benih timun lokal ini mereka
bisa menjual seharga Rp. 30.000 – 40.000/liter dan membeli seharga Rp. 50.000 –
60.000/liter.
Penanaman
timun di daerah Karawang-Bekasi ini dilakukan secara langsung (direct planting)
dengan tugal. Untuk luasan 1 Ha. diperlukan + 2.000 gram benih timun. Penanaman
timun bisa dilakukan dalam satu hari dengan tenaga kerja sebanyak 10 orang.
Kebutuhan pupuk dan pestisida sangat diperhatikan dalam budidaya
timun. Para petani yang sudah berpengalaman sadar dan tahu bahwa timun
sangat peka terhadap pupuk dan serangan hama dan penyakit, sehingga mereka
tidak mau mengambil resiko dengan mengurangi kebutuhan pupuk dan pestisida pada
tanaman timunnya. Untuk mendapatkan hasil yang optimal petani timun biasanya
menggunakan beberapa jenis pupuk antara lain : Urea : 1000 Kg/Ha, NPK : 300
Kg/Ha, SP-36 : 200 Kg/Ha, ZA : 200 Kg/Ha, KNO3 : 50 Kg/Ha, KCl : 100 Kg/Ha,
Pupuk daun : 2,5 lt/Ha, ZPT : 2,5 ml/Ha, Fungisida : 4 Kg/Ha dan insektisida :
3 lt/Ha. Pemakaian pupuk daun jarang sekali dijumpai pada petani timun di
daerah Pantura. Tetapi untuk pemakaian hormon dan ZPT cukup intensif terutama
memasuki fase generatif. Demikian halnya dengan insektisida pemakaiannya sangat
intensif sama dengan fungisida yang sangat membantu dalam mengendalikan
penyakit kresek (Downy mildew).
Perawatan
tanaman dimulai ketika tanaman berumur 5 – 10 hari. Pada umur 5 HST biasanya
petani melakukan penyulaman pada lubang-lubang tanam yang kosong (tidak tumbuh)
dan penjarangan pada lubang tanam yang berisi 3 tanaman/lebih. Setelah kegiatan
penyulaman dilanjutkan dengan penyiangan terhadap rumput dan penutupan rongga
tanah disekitar lubang tanam untuk memperkokoh tegaknya batang timun. Kegiatan
selanjutnya adalah pemopokan. Pemopokan ditujukan untuk menutup rerumputan yang
tumbuh di atas bedengan serta memberi efek dingin pada media tumbuh sehingga akar
dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
Semua aktivitas pemeliharaan dan panen dilakukan
melewati pematang yang berair
Setelah pemupukan selesai dilanjutkan dengan pemasangan lanjaran/teturus. Kebutuhan lanjaran/teturus adalah 45.000 – 50.000 batang/hektar. Harga teturus Rp. 25,00 – Rp. 30,00/batang. Pada umur 12 HST dilakukan pemupukan susulan dengan cara dikocor. Pupuk susulan yang dikocorkan ini terdiri dari Urea : ZA : SP-36 : DAP : KNO3 dengan perbandingan 1 : 1 : 1 : 1 : 1/4 atau 100 gram Urea + 100 gram ZA + 100 gram DAP + 25 gram KNO3 dilarutkan dalam 10 liter air. Pupuk susulan ini dilakukan sebanyak 5 – 6 kali, yaitu umur 12 HST, 15 HST, 18 HST, 19 HST, 22 HST dan 25 HST. Perawatan tanaman lainnya adalah pengikatan lanjaran dan cabang timun. Penyemprotan insektisida dan fungisida mulai umur 10 HST dengan interval 3 hari.
Setelah pemupukan selesai dilanjutkan dengan pemasangan lanjaran/teturus. Kebutuhan lanjaran/teturus adalah 45.000 – 50.000 batang/hektar. Harga teturus Rp. 25,00 – Rp. 30,00/batang. Pada umur 12 HST dilakukan pemupukan susulan dengan cara dikocor. Pupuk susulan yang dikocorkan ini terdiri dari Urea : ZA : SP-36 : DAP : KNO3 dengan perbandingan 1 : 1 : 1 : 1 : 1/4 atau 100 gram Urea + 100 gram ZA + 100 gram DAP + 25 gram KNO3 dilarutkan dalam 10 liter air. Pupuk susulan ini dilakukan sebanyak 5 – 6 kali, yaitu umur 12 HST, 15 HST, 18 HST, 19 HST, 22 HST dan 25 HST. Perawatan tanaman lainnya adalah pengikatan lanjaran dan cabang timun. Penyemprotan insektisida dan fungisida mulai umur 10 HST dengan interval 3 hari.
Penyemprotan pupuk daun, insektisida,
fungisida serta ZPT biasanya dijadikan satu agar pemakaian tenaga kerja lebih
efisien dan pelaksanaannya juga disesuaikan dengan keadaan dan umur tanaman
serta serangan hama dan penyakit. Pemupukan susulan selanjutnya diberikan
secara kering dengan ditugalkan diantara 4 lubang tanam atau dengan hanya
ditabur ditengah bedengan. Pupuk susulan kering ini terdiri dari Urea : SP-36 :
KCl dan NPK dengan perbandingan 2 : 1/2 : 1/2 : 1 diberikan pada umur 26 HST.
Panen dan Pemasaran Panen timun
biasanya bisa dimulai pada umur 33 – 35 HST. tergantung tingkat kesuburan tanah
dan varietas yang ditanam. Pemanenan buah timun dilakukan tiap hari agar bentuk
dan ukuran buah masuk dalam permintaan pasar induk Jakarta. Ukuran standar buah
timun di daerah Karawang adalah panajang buah 12 – 15 cm dengan diameter buah
2,5 – 3,5 cm. Pemasaran buah timun di daerah Karawang bisa dikatakan sangat
mudah dan terjamin, sebab petani timun tidak perlu menjual/mengirim hasil
panennya ke pasar induk.
Mereka hanya memetik buah kemudian
menimbangnya, setelah itu para tengkulak/bandar datang menawar timun mereka.
Tetapi untuk petani yang meminjam modal dari para bandar ini mereka harus rela
hasil panen mereka dibawa bandar ke pasar tanpa tahu harga timun pada hari itu.
Mereka baru tahu harga timun besok atau bahkan beberapa hari setelah timun
mereka dijual oleh Bandar Lapak (pemilik kios) di Pasar Induk Jakarta, seperti Pasar
Induk Cibitung, Kramatjati,Kebayoran dan lain-lain.
Permasalahan yang dihadapi oleh para
petani timun di daerah Pantura khususnya Karawang adalah tidak adanya standar
yang pasti besarnya komisi yang diambil oleh para pemodal. Sebab dalam prakteknya,
komisi yang seharusnya berkisar anatara Rp. 50,00 – Rp. 100,00/Kg, kenyataannya
bisa berubah menjadi Rp. 150,00 – Rp. 250,00/Kg.
Dengan keadaan ini tentunya keuntungan
petani menjadi sangat kecil, sehingga sulit bagi mereka untuk meningkatkan
pendapatan per satuan luas. Sedangkan untuk berusaha dengan modal pribadi
mereka juga tidak sanggup. Hal ini tentunya merupakan dilema yang sulit untuk
dipecahkan.
Melihat kenyataan itu tentunya diperlukan
perhatian dari beberapa pihak terutama Pemerintah melalui beberapa program
seperti Dana Jaring Pengaman Sosial (JPS) dan Kredit Usaha Tani (KUT) yang
diharapkan bisa membantu petani timun ini agar tidak terus-menerus terjerat dan
tergantung kepada modal para tengkulak atau bandar yang tidak ada standar yang
pasti besarnya komisi, belum ditambah bungannya yang cukup besar. Keuntungan
optimal akan dengan mudah dicapai apabila petani timun memakai modal
pribadikarena mereka bisa menjual dengan harga yang lebih mahal tanpa dipotong
komisi dari para bandar yang membeli hasil panennya.
B.
Hama dan Penyakit
Hama dan penyakit pada timun sebenarnya tidak terlalu banyak.
Pemberantasan hama dan penyakit segera dilakukan setelah terlihat tanda-tanda
serangan. Cara pemberantasannya antara lain dengan cara mekanis
(eradiksi/pemotongan daun) maupun dengan cara kimia (penyemprotan pestisida).
Perlakuan terbaik adalah dengan jalan pencegahan (preventif). HAMA THRIPS Nimfa
dan imago thrips dari ordo Thysamoptera sama-sama merusak tanaman, yaitu meraut
dan mengisap cairan sel. Tanda kerusakan awal adalah apabila daun dihadapkan
pada sinar matahari akan terlihat bintik berwarna putih sebesar tubuh hama itu
sendiri. Selanjutnya bintik ini meluas dan akhirnya daun menguning dan
mengering. Pengendalian serangan hama ini dilakukan dengan cara mekanis, yaitu
membunuh binatangnya bila terlihat pada batang tanaman. Cara lainnya adalah
dengan jalan memasukkan larutan insektisida ke sarangnya atau dilakukan
penyemprotan insektisida pada tanaman. JANGKRIK Jangkrik dari ordo Ortoptera
menyerang tanaman timun gherkin muda di lapang. Jangkrik ini memotong batang
tanaman kemudian potongannya ditinggalkan di tempat atau dibawa ke sarangnya.
Pengendaliannya sama dengan pengendalian pada thrips. PENYAKIT DOWNY MILDEW
Serangan penyakit Downy mildew (Pseudomonas cubensis Berk dan Curt) diawali dengan
adanya bintik hitam pada permukaan daun yang kemudian berubah menjadi kuning.
Selanjutnya bintik ini meluas menjadi bercak kotak-kotak berwarna kuning
atau cokelat mengikuti besarnya jala (tulang daun) yang menghubungkan
cabang-cabang pada tulang daun. Tanda yang lain adalah terdapatnya jamur
berwarna hitam pada bagian bawah daun. Pengendalian dan pemberantasan penyakit
ini dilakukan dengan penyemprotan fungisida seperti Benlate atau Dithane-45.
POWDERY MILDEW Awal serangan penyakit ini ditandai dengan terdapatnya serbuk
halus berwarna putih pada permukaan atas dan bawah daun. Selanjutnya spora
jamur ini akan meluas merata pada helaian daun sehingga menyebabkan daun
menguning, menebal, kaku, dan melipat ke atas. Pengendalian dan pemberantasannya
sama seperti pada penyakit Downy mildew.
1.
Hama
a. Oteng-oteng atau Kutu Kuya (Aulocophora
similis Oliver).
Kumbang daun berukuran 1 cm dengan sayap kuning polos. Gejala : merusak
dan memakan daging daun sehingga daun bolong; pada serangan berat, daun tinggal
tulangnya. Pengendalian : Natural BVR atau PESTONA.
b. Ulat Tanah (Agrotis ipsilon)
Ulat ini berwarna hitam dan
menyerang tanaman terutama yang masih muda. Gejala: Batang tanaman dipotong
disekitar leher akar.
c. Lalat buah (Dacus cucurbitae Coq.)
Lalat dewasa berukuran 1-2 mm. Lalat menyerang mentimun muda untuk
bertelur, Gejala: memakan daging buah sehingga buah abnormal dan membusuk.
Pengendalian : Natural METILAT.
d. Kutu daun (Aphis gossypii Clover)
Kutu berukuran 1-2 mm, berwarna kuning atau kuning kemerahan atau hijau
gelap sampai hitam. Gejala: menyerang pucuk tanaman sehingga daun keriput,
kerititing dan menggulung. Kutu ini juga penyebar virus. Pengendalian : Natural
BVR atau PESTONA
2.
Penyakit
a. Busuk daun (Downy mildew)
Penyebab
: Pseudoperonospora cubensis Berk et Curt. Menginfeksi kulit daun pada
kelembaban udara tinggi, temperatur 16 – 22°C dan berembun atau berkabut.
Gejala : daun berbercak kuning dan berjamur, warna daun akan menjadi coklat dan
busuk. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
b. Penyakit tepung (Powdery mildew )
Penyebab : Erysiphe cichoracearum. Berkembang jika tanah kering di musim
kemarau dengan kelemaban tinggi. Gejala : permukaan daun dan batang muda ditutupi
tepung putih, kemudian berubah menjadi kuning dan mengering. Pengendalian :
Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
c. Antraknose
Penyebab : cendawan Colletotrichum lagenarium Pass. Gejala:
bercak-bercak coklat pada daun. Bentuk bercak agak bulat atau bersudut-sudut
dan menyebabkan daun mati; gejala bercak dapat meluas ke batang, tangkai dan
buah. Bila udara lembab, di tengah bercak terbentuk massa spora berwarna merah
jambu. Pengendalian : Pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
d. Bercak daun bersudut
Penyebab : cendawan Pseudomonas
lachrymans. Menyebar pada saat musim hujan. Gejala : daun berbercak kecil
kuning dan bersudut; pada serangan berat seluruh daun yang berbercak berubah
menjadi coklat muda kelabu, mengering dan berlubang. Pengendalian : Pemberian
Natural GLIO sebelum tanam.
e.
Virus
Penyebab : Cucumber Mosaic Virus,
CMV, Potato virus mosaic, PVM; Tobacco Etch Virus, TEV; otato Bushy Stunt Virus
(TBSV); Serangga vektor adalah kutu daun Myzus persicae Sulz dan Aphis gossypii
Glov. Gejala : daun menjadi belang hijau tua dan hijau muda, daun berkerut,
tepi daun menggulung, tanaman kerdil. Pengendalian: dengan mengendalikan
serangga vektor dengan Natural BVR atau PESTONA, mengurangi kerusakan mekanis,
mencabut tanaman sakit dan rotasi dengan famili bukan Cucurbitaceae.
f.
Kudis (Scab)
Penyebab : cendawan Cladosporium
cucumerinum Ell.et Arth. Terjadi pada buah mentimun muda. Gejala : ada bercak
basah yang mengeluarkan cairam yang jika mengering akan seperti karet; bila
menyerang buah tua, terbentuk kudis yang bergabus. Pengendalian : Pemberian
Natural GLIO sebelum tanam.
g. Busuk buah
Penyebab : cendawan (1) Phytium aphinadermatum (Edson) Fizt.; (2)
Phytopthora sp., Fusarium sp.; (3) Rhizophus sp., (4) Erwinia carotovora pv.
Carotovora. Infeksi terjadi di kebun atau di tempat penyimpanan. Gejala : (1)
Phytium aphinadermatum: buah busuk basah dan jika ditekan, buah pecah; (2)
Phytopthora: bercak agak basah yang akan menjadi lunak dan berwarna coklat dan
berkerut; (3) Rhizophus: bercak agak besah, kulit buah lunak ditumbuhi jamur,
buah mudah pecah; (4) Erwinia carotovora: buah membusuk, hancur dan berbau
busuk. Pengendalian: dengan menghindari luka mekanis, penanganan pasca panen
yang hati-hati, penyimpanan dalam wadah bersih dengan suhu antara 5 – 7 0C.
Dan pemberian Natural GLIO sebelum tanam.
C. Panen dan Pascapanen
1. Panen
·
Ciri
dan Umur
Panen
Buah mentimun
muda lokal untuk sayuran, asinan atau acar umumnya dipetik 2-3 bulan setelah
tanam, mentimun hibrida dipanen 42 hari setelah tanam Mentimun Suri dipanen
setelah matang.
·
Cara
Panen
Buah dipanen di pagi hari sebelum
jam 9.00 dengan cara memotong tangkai buah dengan pisau tajam.
·
Periode
Panen
Mentimun
sayur dipanen 5-10 hari sekali tergantung dari varitas dan ukuran/umur buah
yang dikehendaki.
·
Perkiraan
Produksi
Mentimun
lokal: 0,9-1.6 kg/tanaman dengan 4-5 buah/tanaman; mentimun hibrida: 10
kg/tanaman dengan jumlah buah 10-12/tanaman. Budidaya yang intensif akan
menghasilkan > 20 ton/ha.
2. Pascapanen
·
Pengumpulan
Buah yang baru dipetik disimpan
di tempat penampungan seperti gudang atau tempat lain yang teduh dan sejuk.
·
Penyortiran
Buah busuk, rusak mekanis dan
abnormal dipisahkan dari yang baik dan sempurna.
Kriteria penyortiran tanaman
mentimun adalah: a) Kelas A: panjang=16-20 cm; diameter=1,5 cm; bentuk
buah=bagus, lurus, bulat dan mulus. b) Kelas B: panjang=20-23 cm; diameter=2,0
cm; bentuk buah=bagus, lurus, bulat dan mulus. c) Kelas C: panjang=> 23 cm;
diameter=< 2,0 cm; bentuk buah=buah afkiran, bengkok, ukuran diameter tidak
merata, cacat mekanis.
·
Pengemasan
dan Pengangkutan
Setelah diklasifikasikan, buah
dicuci dengan air mengalir atau disemprot sampai bersih dan ditiriskan.
Buah
dimasukkan ke dalam wadah sebaiknya berupa kotak karton atau keranjang plastik.
Buah diatur rapi sedemikian rupa sehingga dapat mengurangi terjadinya
pergeseran akibat pengangkutan. Di pasar tradisional, buah dikemas di dalam
karung. Untuk menghindari kerusakan mekanis, buah di dalam karung harus
tersusun rapi dan sebaiknya tidak melebihi 20 kg/karung.
Kabar baik Allah yang Maha Kuasa telah begitu setia kepada saya dan seluruh keluarga saya untuk menggunakan perusahaan pinjaman ibu Emily untuk mengubah situasi keuangan hidup saya untuk kehidupan yang lebih baik dan lebih stabil sehingga sekarang saya memiliki bisnis sendiri di kotaNama saya Nur Khomariyah dari kota Sidoarjo, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada ibu. Emily karena membantu saya dengan pinjaman yang baik setelah saya menderita di tangan pemberi pinjaman palsu yang menipu saya karena uang saya tanpa menawarkan saya pinjaman, saya memerlukan pinjaman selama 2 tahun terakhir untuk memulai bisnis saya sendiri di kota Sidoarjo tempat saya tinggal dan saya jatuh ke tangan perusahaan palsu di India yang telah menipu saya dan tidak menawarkan pinjaman kepada saya dan saya sangat frustrasi karena saya kehilangan semua uang saya ke perusahaan palsu di India, karena saya berutang kepada bank dan teman-teman saya dan saya tidak punya orang untuk dituju, sampai suatu hari teman setia saya menelepon Slamet Raharjo setelah membaca kesaksiannya tentang bagaimana dia mendapat pinjaman dari ibu perusahaan pinjaman Emily, jadi saya harus menghubungi Slamet Raharjo dan dia mengatakan kepada saya dan meyakinkan saya untuk menghubungi ibu emily bahwa dia adalah ibu yang baik dan saya harus memanggil keberanian dan saya menghubungi ibu emily perusahaan dan secara mengejutkan, pinjaman saya diproses dan disetujui dan dalam waktu 2 jam pinjaman saya dipindahkan ke akun saya dan saya sangat terkejut bahwa ini adalah keajaiban dan saya harus bersaksi tentang ibu pekerjaan yang baik Emilyjadi saya akan menyarankan semua orang yang membutuhkan pinjaman untuk menghubungi ibu perusahaan pinjaman Emily melalui email: emilygregloancompany@gmail.com. atau whatsapp +447860370916 dan saya meyakinkan Anda bahwa Anda akan bersaksi seperti yang telah saya lakukan dan Anda juga dapat menghubungi saya untuk informasi lebih lanjut tentang Mother Emily melalui saya email: nurkhomariyah1989@gmail.com dan Anda masih dapat menghubungi teman saya Nur Syarah yang memperkenalkan saya kepada Ms. Margaret melalui email: slametraharjo211989@gmail.comsemoga Tuhan terus memberkati dan mendukung ibu Emily yang telah mengubah kehidupan finansial saya.
BalasHapusSaya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut